TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kongres Amerika Serikat Ilhan Omar dilaporkan bekerja sebagai mata-mata Qatar dan menerima bayaran untuk kerjanya itu.
Laporan itu berasal dari kesaksian di bawah sumpah seorang pengusaha Kanada kelahiran Kuwait, Alan Bender, untuk Pengadilan Distrik Florida pada 23 Oktober 2019 yang diungkap Al Arabiya, Senin, 25 November 2019.
Kesaksian Bender itu dibuat melalui jaringan video di Toronto, Kanada untuk Pengadilan Distrik Florida.
Menurut Bender, dirinya berhubungan erat dengan pemerintah dan pejabat kerajaan di Timur Tengah termasuk Qatar.
Awal Bender mengungkap Omar, masuk ke AS sebagai pengungsi Somalia dan menjadi wanita Muslim pertama di Kongres, ketika dia dipanggil terkait dengan perkara saudara Emir Qatar, Sheikh Khalid bin Hamad al-Thani di pengadilan.
Saudara emir Qatar ini dituding memerintahkan pengawal pribadinya warga Amerika untuk membunuh dua orang dan menahan paramedis Amerika yang disewa.
Bender bersaksi tentang pertemuannya dengan Sekretaris Emir untuk Urusan Keamanan, Mohammad bin Ahmed bin Abdullah al-Masnad dan dua pejabat senior Qatar.
Dari kedua pejabat Qatar ini, Bender mendapat informasi tentang perkara Sheikh Khalid dan membahas tentang kampanye Qatar untuk mempengaruhi politikus Barat.
Bender mengatakan, dirinya diminta untuk merekrut politikus dan jurnalis Amerika untuk menjadi aset Qatar. Dia menolaknya. Dua pejabat Qatar yang ditemuinya kemudian mengatakan, sejumlah politikus dan jurnalis Amerika telah menerima bayaran lewat payroll, dan Omar merupakan politikus paling terkemuka yang menerima bayaran dari Qatar.
Omar dijuluki sebagai permata mahkota. Omar dikabarkan memberikan informasi tentang Iran kepada Qatar.
Al-Masnad dalam kesaksiannya mengatakan, Qatar merekrut Ilhan Omar bahkan sebelum dia berpikir akan menjadi pejabat pemerintah. Mereka merawat Omar dan mengatur supaya dia masuk dalam dunia politik, bahkan sebelum Omar menunjukkan minatnya pada politik.
Sebagai balasan, Omar bekerja sama dengan Qatar dan menerima pembayaran secara tunai.
Menurut pernyataan Bender, peran Omar krusial. Dia aktif merekrut politikus lainnya untuk Qatar.
"Hal terbaik yang dapat dibeli dengan uang adalah pejabat Amerika karena mereka adalah pejabat termurah dari yang termurah di dunia," ujar Bender.
Omar baru-baru ini dilaporkan oleh media Amerika dan Turki bertemu presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pendukung utama Ikhwanul Muslimin, ketika dia masih sebagai perwakilan negara bagian Minnesota pada tahun 2017. Bender pun menjelaskan hal serupa tentang Omar bertemu Erdogan.
Ilhan Omar juga dilaporkan telah melanggar aturan tentang penggunaan dana kampanye oleh Dewan Keuangan Kampanye Minnesota pada Juni lalu dan pelanggaran aturan imigrasi.